Artikel

Bunga Gladiol Sebagai Bahan Karangan Bunga

Posted On October 28, 2016 at 9:38 am by / Comments Off on Bunga Gladiol Sebagai Bahan Karangan Bunga

bunga gladiol

Asal Mula Bunga Gladiol 

Bunga Gladiol (Gladiolus hybridus sp) sering digunakan sebagai bahan karangan bunga. Gladiol merupakan tanaman jenis umbi berbunga tahunan yang termasuk dalam keluarga Iris (Iricaceae). Banyak didistribusikan di Eropa Tengah, Asia, Afrika tropis, dan Afrika Selatan. Gladiol berasal dari bahasa latin “Gladius” yg berarti pedang kecil, nama ini diambil karena bentuk daunnya menyerupai pedang. Tanaman hias bunga gladiol berasal dari Afrika Selatan & menyebar di Asia sejak 2000 tahun. Tahun 1730 mulai memasuki daratan Eropa & berkembang di Belanda.

Karakteristik Bunga Gladiol

Bunga ini memiliki bermacam-macam warna seperti : merah jambu, ungu terang dengan putih dengan tanda kontras, atau putih kegadingan, atau oranye kemerahan. Dihibridisasikan secara ekstensif yang menghasilkan berbagai macam warna dan varietas, dimana kelompok hibrida utama telah diperoleh dari persilangan antara empat sampai lima spesies, antara lain:  Grandiflorus, Primulines and Nanus. Gladiol hibrida merupakan bunga potong yang sangat baik, disamping warna yang bervariasi kelebihannya adalah kesegaran yang dapat bertahan lama sekitar 5-10 hari & dapat berbunga sepanjang waktu.

Ragam jenis bunga gladiol adalah :

  • Gladiolus gandavensis, berukuran besar, susunan bunga terlihat bertumpang tindih, panjang 90-150 cm.
  • primulinus. berukuran kecil, sangat menarik, bertangkai halus tetapi kuat & panjangnya mencapai 90 cm.
  • G ramosus, panjang tangkai bunga 100-300 cm.
  • G nanus, tangkai bunga melengkung, & panjang hanya 35 cm.

Beberapa kultivar bunga gladiol lainnya yg telah di uji di Indonesia adalah: Red Majesty, Priscilla, Oscar, Rose Supreme, Sanclere, Dr. Mansoer, Albino, Salem, Marah Api, Queen Occer, Ceker & lain sebagainya Bunga potong juga merupakan sarana peralatan tradisional, agama, upacara kenegaraan & keperluan ritual lainnya.

Pasar

Sentra produksi bunga gladiol di Indonesia utk daerah Jawa Barat : di Parongpong (Bandung), Salabintana (Sukabumi) & Cipanas (Cianjur). Sedangkan di Jawa Tengah yaitu di daerah Bandungan (Semarang), dan  di Jawa Timur di daerah Batu (Malang). Budidaya Di Indonesia gladiol dapat ditanam sepanjang tahun, baik pada musim kemarau maupun musim hujan, dapat tumbuh dgn baik di daerah ketinggian 500-1500 m dpl & beriklim sejuk, dengan curah hujan rata-rata 2.000-2500 mm/tahun. Sedangkan jenis tanah yg cocok adalah andosol & latosol yg subur, gembur & banyak mengandung bahan organic dengan tanah memiliki pH 5,5-5,9.  Perlu diperhatikan yaitu dikarenakan tanaman tinggi maka jenis yang dibudidayakan berpeluang jatuh jika terkena angin. Produsen dan di pasaran Sebagian besar bunga potong gladiol di pasar bunga baik di Jakarta maupun di Bandung, adalah jenis Holland (White friendship) dan jenis lokal (Dr. Mansoer, Queen Oceer, Golden Boy). Bunga potong tersebut diproduksi oleh produsen kecil di daerah Lembang, Cipanas dan Sukabumi.

Persyaratan panjang tangkai, produsen kecil : sudah memenuhi kriteria standar yang telah disusun oleh Asosiasi Bunga Indonesia (Asbindo, 1993). Di pasar dijumpai 2 ragam ukuran panjang tangkai :

  1. Ukuran 40 – < 60 cm : dihasilkan dari anak subang yang berdiameter lebih kurang 2,5 cm. Anak subang demikian memang diproduksi untuk memenuhi permintaan rangkaian bunga papan.
  2. >60 – 90 cm lazim mendominasi pasar. Lama kesegaran : Pada suhu kamar rata-rata sekitar 4 sampai 5 hari, tergantung kerusakkan akibat hama penyakit, kesehatan fisik dan fisiologis serta jumlah kuntum yang sudah mekar.

Penjualan :  Para petani menjualnya setelah 3 – 4 kuntum mekar, namun para florist besar hanya menerima bunga dengan jumlah kuntum yang mekar maksimum satu.   Pemasaran bunga biasanya dalam bentuk ikatan 10 tangkai per ikat dengan warna dan panjang tangkai yang seragam.

Penggunaan : Gladiol lokal kebanyakan hanya digunakan untuk rangkaian bunga papan.